Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) telah mewajibkan penggunaan IT Inventory pada Kawasan Berikat. Peraturan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.04/2018 serta Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor PER-19/BC/2018 Tentang Tata Laksana Kawasan Berikat. Tujuannya adalah untuk memberikan kemudahan bagi perusahaan pengguna jasa di Kawasan Berikat. 

Apa itu IT Inventory ?

IT Inventory merupakan sebuah sistem yang dibuat untuk tujuan mencatat transaksi masuk dan keluar dari barang yang dimiliki perusahaan atau ada pada perusahaan. Sistem IT Inventory biasanya mencangkup pencatatan transaksi barang masuk, pencatatan transaksi barang keluar, master data barang yang melingkupi kode barang, nama barang, satuan atau unit of measure (UoM) dan fitur lainnya.

Sistem IT inventory harus merupakan subsistem dari sistem akuntansi. IT inventory paling sedikit harus memiliki kriteria berikut: 

  1. Dapat digunakan untuk melakukan pencatatan pemasukan barang pencatatan pengeluaran barang, pencatatan barang selama masih dalam proses produksi, penyesuaian, dan hasil stock opname secara real time. 
  2. Dapat menghasilkan laporan berupa: laporan pemasukan barang per dokumen pabean, laporan pengeluaran barang per dokumen pabean, laporan posisi barang dalam proses, laporan pertanggungjawaban mutasi barang (meliputi, mutasi bahan baku dan bahan penolong, mutasi barang jadi, mutasi barang sisa dan mutasi mesin dan peralatan perkantoran).  

Saat ini banyak software IT inventory yang beredar di Indonesia. Namun, tidak semua software inventory memiliki kemampuan seperti yang disyaratkan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.  

Beberapa Elemen Kunci dari IT Inventory Meliputi 

Merupakan langkah awal dalam pengelolaan persediaan di mana kebutuhan persediaan diproyeksikan berdasarkan permintaan pelanggan, tren penjualan, dan faktor-faktor lainnya. Ini melibatkan penetapan level persediaan yang optimal untuk memenuhi permintaan dengan meminimalkan risiko kekurangan atau kelebihan persediaan. 

Proses memesan barang atau bahan dari pemasok dan menerima pengiriman ke gudang atau tempat penyimpanan. Ini melibatkan pemantauan waktu pengiriman, jumlah yang dipesan, dan kualitas barang atau bahan yang diterima. 

Menyimpan barang atau bahan secara aman dan terorganisir di tempat penyimpanan yang sesuai. Ini mencakup pemantauan kondisi penyimpanan, rotasi stok, dan penanganan yang tepat untuk mencegah kerusakan atau kerugian.

Melakukan pemantauan secara teratur terhadap stok barang atau bahan untuk memastikan bahwa level persediaan tetap dalam batas yang diinginkan. Ini melibatkan penggunaan metode dan sistem pengelolaan persediaan yang efisien, seperti sistem barcode atau perangkat lunak manajemen persediaan. 

Mengelola aliran barang atau bahan masuk dan keluar dari persediaan untuk meminimalkan risiko kelebihan atau kekurangan persediaan. Ini melibatkan penggunaan strategi seperti pengendalian pesanan, penggunaan model persediaan (seperti Just-In-Time), dan pemantauan terhadap tingkat persediaan minimum dan maksimum. 

Pengelolaan Persediaan yang Efektif Dapat Membantu : 

IT Inventory merujuk pada proses merencanakan, mengorganisir, mengendalikan, dan memantau stok barang atau bahan yang dimiliki perusahaan. Ini mencakup semua langkah yang diperlukan untuk memastikan ketersediaan barang atau bahan yang tepat pada waktu yang tepat, dalam jumlah yang tepat, dan dengan biaya yang efisien.

Sederhananya, sistem ERP adalah perangkat yang memiliki kemampuan untuk mengotomatisasi segala proses bisnis berdasarkan data acuan. 

Sistem ERP adalah inovasi baru yang memungkinkan sebuah perusahaan untuk mengelola rantai pasok inventaris, akuntansi, dan berbagai aktivitas lainnya. Kini, ERP mulai banyak digunakan industri dari berbagai sektor. Bahkan, ERP juga banyak digunakan oleh UKM karena biayanya yang terjangkau.  ERP dapat memfasilitasi perusahaan manufactur secara real-time dan akurat, sehingga memungkinkan sebuah perusahaan untuk membuat keputusan bisnis yang tepat.  Segala bentuk gangguan dapat diantisipasi dengan baik, sebab sistem ERP memungkinkan perusahaan Anda untuk melakukan sebagian besar aktivitas bisnis secara otomatis.  Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat diminimalisir, karena sistem ERP mampu mengambil alih berbagai pekerjaan yang masih dilakukan secara manual.  

Pekerjaan yang kompleks pun juga bisa diselesaikan lebih cepat, sehingga hal ini mampu mengurangi lead time. Kini, menggunakan sistem ERP, perusahaan mampu mengorganisir dan meningkatkan visibilitas alur kerja dengan lebih baik.

Laporan IT Inventory Kawasan Berikat Diwajibkan Menghasilkan Laporan Sebagai Berikut:

Audit Yang Dilakukan Oleh Bea Dan Cukai Selama Ini Mengakibatkan Perusahaan Kawasan Berikat Dan KITE Harus Membayar Tagihan Yang Besar.

Tagihan ini disebabkan karena Perusahaan tidak dapat membuktikan selisih kurang atau lebih dari raw matrial dan finish good dalam IT inventory Perusahaan. Bahkan Perusahaan juga diwajibkan membayar denda 100% dari bea masuk.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 216/PMK.04/2022 tentang Monitoring Dan Evaluasi Terhadap Penerima Fasilitas Tempat Penimbunan Berikat Dan Penerima Fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor, maka :

  1. Dilakukan monitoring khusus dan monitoring mandiri sehingga terhadap IT inventory Perusahaan yang tidak akurat dan handal maka akan menyebabkan kerugian oleh Perusahaan, yaitu pebekuan atau surat penetapan pabean.
  2. Perusahaan dapat melakukan monitoring mandiri
  3. Bea cukai akan melakukan elektronik monitoring

Mengapa IT Inventory Kindy Data ?

IT Inventory Kindy Data di buat berdasarkan proses bisnis perusahaan sehingga IT Inventory lebih optimal dan akurat. IT Inventory Kindy Data juga di buat menggunakan MRP (Material Requirement Planning) dan MPS (Master Production Schedule). PT Kindy Data Consulting memberikan konsultasi dan asistensi serta pendampingan kuasa hukum untuk klien kami dalam hal audit dan penetapan pabean.

Dalam pengolahan data untuk Perusahaan fasilitas Kawasan berikat dan kemudahan impor tujuan ekspor PT Kindy Data Consulting menyediakan IT Invenntory Kindy Data yaitu IT inventory yang bisa menjawab permasalah tersebut diatas. Kelebihan IT Inventory Kindy Data sebagai berikut :

APA ITU IT INVENTORY BEA CUKAI DAN MENGAPA PERUSAHAAN DI KAWASAN BERIKAT MEMBUTUHKANNYA?

IT inventory kawasan berikat adalah sebuah sistem informasi yang wajib dimiliki oleh perusahaan-perusahaan di kawasan berikat yang berfungsi untuk menyederhanakan proses pelaporan ke Dirjen Bea dan Cukai. Software IT inventory yang dimaksud haruslah bisa diakses pihak Direktorat Jendral Bea dan Cukai (DJBC) secara berkala.

Software IT inventory sering juga disebut berbarengan dengan KITE atau Kemudahan Impor Tujuan Ekspor. Secara pengertiannya, IT inventory KITE adalah aplikasi inventory berbasis online yang bisa menyajikan sejumlah informasi mengenai persediaan dan pengelolaan barang secara real-time di dalam perusahaan. Tujuan informasi ini disajikan secara real-time adalah agar Bea dan Cukai bisa memantau pergerakan stok yang ada di perusahaan.

Terhitung tahun 2020, Dirjen Bea dan Cukai Indonesia mewajibkan perusahaan di kawasan berikat untuk menggunakan software IT inventory. Hal ini dikarenakan aplikasi ini berguna untuk transparansi dan kelengkapan laporan yang harus diserahkan perusahaan di kawasan berikat ke Dirjen Bea dan Cukai.

Software IT inventory menjadi penting karena Dirjen Bea dan Cukai mewajibkan setiap perusahaan di kawasan berikat untuk menggunakannya. Tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK/04/2018 dan Peraturan Direktur Jendral Bea dan Cukai nomor PER-19/BC/2018 tentang Tata Laksana Kawasan Berikat. Peraturan ini mengharuskan indsutri perusahaan untuk memiliki sistem informasi yang dapat memberikan laporan terkait pemasukan dan pengeluaran barang.

Tujuan dari dikeluarkannya peraturan tersebut adalah untuk memberikan kemudahan dan kepastian untuk perusahaan pengguna jasa di kawasan berikat dalam mengelola stok barang yang keluar masuk gudang dan pembuatan laporan untuk pihak DJBC.

Berikut ini adalah beberapa manfaat dari aplikasi IT inventory untuk pengguna jasa di kawasan berikat. Manfaat yang pertama adalah menjaga stok barang produksi. Aplikasi IT inventory yang terintegrasi dengan software supply chain management, proses produksi bisa dikontrol dengan lebih baik sehingga proses pemasokan barang ke pelanggan tidak mengalami keterlambatan.

Manfaat yang kedua adalah adanya kontrol penuh atas stok barang. Sistem IT inventory memberikan laporan terkait stok barang secara real-time dan akurat yang mana berguna untuk pelaporan ke Dirjen Pajak yang sudah menjadi kewajiban dari perusahaan kawasan berikat. Yang terakhir manfaatnya adalah menjaga hubungan baik dengan pelanggan. Dengan software IT inventory, perusahaan bisa mendapatkan informasi terkait persediaan stok barang dan segera memperbarui informasi stok yang ada di pasaran.

Berikut ini adalah beberapa kegunaan dari implementasi sistem IT inventory untuk perusahaan di kawasan berikat. Dari pihak pelaku usaha, beberapa manfaat yang bisa didapatkan antara lainnya adalah kemudahan untuk mengelola stok barang dan menghasilkan informasi untuk stakeholder dan DJBC, mudah untuk melakukan rekonsiliasi dengan dokumen kepabeanan, dan meningkatkan pelayanan pelanggan secara signifikan.

Sedangkan dari pihak DJBC, manfaat yang bisa didapatkan antara lainnya adalah DJBC bisa memberikan pelayanan yang lebih baik ke perusahaan di kawasan berikat, kemudahan melakukan rekonsiliasi dokumen kepabeanan, dan mudah membuat profiling perusahaan di kawasan berikat tersebut.